Surabaya — Upaya peningkatan kompetensi pendidik dalam memahami dan menerapkan literasi Al Qur’an terus dilakukan secara berkelanjutan. Pada Selasa, 26 Agustus 2025, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Surabaya Barat menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Al Qur’an yang bertempat di SDN Made I No. 475 Kota Surabaya. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang SD yang berasal dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Asemrowo, Benowo, Pakal, Sambikerep, dan Tandes.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pejabat dan perwakilan organisasi pendidikan, antara lain Choirur Roziqin, S.Ag., M.Pd. selaku Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kota Surabaya, serta Suharsono, M.Pd.I. dan perwakilan K3S Kecamatan Surabaya Barat. Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program penguatan kompetensi guru dalam bidang literasi Al Qur’an.
Dalam sambutannya, Choirur Roziqin menyampaikan bahwa penyelenggaraan Bimbingan Teknis Literasi Al Qur’an ini merupakan langkah strategis dan reaktif terhadap kebutuhan pendidikan saat ini, terutama dalam menyongsong Asesmen Literasi Al Qur’an Nasional. Ia menyampaikan apresiasi kepada KKG PAI Surabaya Barat yang telah menginisiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan komitmen peningkatan mutu pendidikan agama di sekolah dasar.
“Kegiatan ini merupakan langkah positif dari KKG PAI Surabaya Barat dalam mempersiapkan guru dan peserta didik menghadapi Asesmen Literasi Al Qur’an tingkat nasional. Kami berharap para guru bukan hanya mengikuti kegiatan ini secara formal, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, para peserta yang terdiri dari puluhan guru PAI tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang disiapkan. Berbagai sesi materi dan praktik membaca Al Qur’an disampaikan secara sistematis dengan tujuan memperkuat pemahaman guru dalam aspek pelafalan, tajwid, pemahaman struktur ayat, serta metode pembelajaran yang tepat untuk siswa sekolah dasar.
Selain itu, Bimbingan Teknis ini diharapkan menjadi wadah berbagi pengalaman, metode, dan inovasi dalam pembelajaran Al Qur’an antarguru. Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi, mempraktikkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, dan menyusun strategi implementasi pembelajaran Al Qur’an yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa di sekolah masing-masing.
Suharsono, M.Pd.I., dalam kesempatannya juga menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai pendukung peningkatan kualitas pembelajaran PAI. “Literasi Al Qur’an bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi juga memahami makna, nilai, dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Guru memiliki peran kunci dalam menanamkan literasi tersebut sejak dini,” tuturnya.
Para guru PAI peserta kegiatan menyambut baik dan merespons kegiatan ini dengan penuh semangat. Mereka menilai pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan terutama menghadapi tuntutan asesmen berbasis kompetensi dan literasi.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan seluruh guru PAI dapat lebih percaya diri dan kompeten dalam mengajarkan Al Qur’an di sekolah masing-masing, sekaligus memastikan generasi muda mampu membaca dan memahami Al Qur’an dengan baik. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penguatan kolaborasi antarpendidik untuk mewujudkan pembelajaran agama Islam yang lebih berkualitas, bermakna, dan berorientasi pada karakter.